Pelangi yang pecah, dan ikan-ikan yang sabar
Diriku hidup dalam gelembung mimpi yang masih bermimpi, berlapis kenangan buruk, terkena sinar matahari, memantulkan pelangi, kemudian pecah.
Ikan-ikan pengiring mayatku begitu sabar dengan beban hantu yang masih terbawa. Lelah mereka mengurainya satu persatu. Bahkan sampai tangis ibuku telah kering, ikan-ikan masih mengabarinya sesekali bahwa sang hantu abadi di tubuhku.
Dia hidup sebagai luka, dan genangan begitu sabar berdampingan dengannya.
MERAMBAT
mengapa api dengan cepat merayap melewati kering
sama cepatnya seperti air membasahi tandus,
malam ini,
kamu menangis, mengetahui
bahwa telaga itu telah penuh,
besok pagi kamu menyarap sesendok riang dan sesuap harapan
dan musim kemarau kembali datang
IKAN IKAN
iring-iringan dimulai dari hulu ke hilir
bersama para ikan yang bersedih pun tidak tampak, berkedip juga tidak
ketabahannya membawa tubuh yang mencoba ikhlas dengan hantu-hantu pagi hari
mengawal keabadian adalah tugas air, bahwa dirinya pernah bersama tubuh-tubuh penuh luka
BUNGA TIDUR
jangan tidur, kamu khawatir kegelapan menyelimuti matamu
jangan tidur, kamu takut ingatan menghantarkan kematian ke lehermu
tidak peduli seberapa remuk tubuhmu, asalakan masih bertahan
jangan tidur dengan keinginan-keinginanmu sewaktu terjaga
sebetul-betulnya apakah kamu ingin tertidur dan terjaga?
MANIS TEBU
serak suaramu berbisik ke telingamu
beratahanlah sedikit lagi, masih ada sedikit
truk tebu mengikat badannya dengan kuat, dia bisa kapan saja jika ingin
tebu-tebunya hambar
lidahnya merekam asam berupa pahit
bertahanlah sedikit
truk tebu disenggolnya, manisnya begitu bohong
RAHASIA
rombongan pakaian telah datang dengan pengiring paling gembira
melelahkan bukan memandangi layar ponselmu? selamaaaaa
terbangun dari mimpi yang gelap
tahayul yang nyata bahwa mimpi buruk memaksakan kehendak untuk terjadi
rahasia yang lantang bahwa kamu menolak untuk tidur
dan kisah yang nyata kamu menghendaki terlelap
HANTU-HANTU YANG RAMAI
mengapa mereka begitu ramai saat fajar datang
mereka terus bekerja merobohkan keragu-raguan
tak kenal waktu tak malu keramaian,
jalan-jalan lengang dengan hantu yang mondar-mandir, menyapa setiap kepala yang berapi dan terluka
kalau sudah waktunya, hantu turut serta memadamkan api di kepalanya dan hantu mengambil cuti untuk sementara waktu
KAMU BESOK DIMANDIKAN
mandilah yang rajin, sampai lelah, besok kamu
dimandikan
MAKANAN FAVORIT
udara malam ini hangat, cenderung panas,
nanti pagi mungkin akan terang
waktu yang tepat untuk ibumu
membasahi bajumu dan memasakan makanan favoritmu.