Uji Coba Pertama Membaca/Analisis Foto

Arif Rizal
2 min readFeb 6, 2023

--

Tulisan di bawah ini adalah uji coba pertama saya mencoba membaca dan mengalisis foto untuk syarat mengikuti program beasiswa workshop WACANA Arkademy Project.

Pasir pantai berwarna krem, pohon pinus pantai di kejauhan, awan-awan yang mulai berenang di siang bolong. Di sentral foto terdapat tumbuhan berbunga berwarna merah, kuning dan hijau. Itulah warna-warna yang saya tangkap dari mata yang buta warna ini. Di kejauhan juga terlihat samar kalau bunga-bunga ini dipagari patok-patok kayu yang diikat dengan tali atau kawat. Di sebelah kanan, juga terlihat tumbuhan-tumbuhan yang masih kecil dan terlihat sengaja ditanam.

Di tanah pantai yang didominasi pasir, kita sangat jarang menemui tanaman berwarna-warni. Paling-paling hanya pinus pantai atau tumbuhan menjalar. Semuanya hijau, pucat dan seragam. Klorofil tidak akan mengeluarkan warna hijau di daun-daunnya. Maka dari itu, kita jarang melihat tumbuhan berwarna hijau segar di pinggiran pantai.

Bunga-bunga di tanah yang gersang pasti menjadi sebuah keindahan yang akan sangat dijaga dan dirawat. Dipagari dan dijaga, serta ditanam tumbuhan-tumbuhan baru lainnya. Mereka yang berbunga dan berhasil tumbuh akan menjadi pemantik, pionir, menumbuhkan harapan di tanah yang gersang dan atau di dunia yang gelap. Bukan perihal mudah memang menanam di tempat/tanah berpasir, panas, dan sulit air. Bukan hal mudah juga menumbuhakan harapan di dunia yang suram dan mulai amburadul ini. Tapi pasti ada contoh, pasti ada benih-benih harapan yang sudah mencoba hidup di tempat gersang tersebut. Sudah ada yang mengawali perjuangannya. Mereka berbunga, berwarna dan mulai layu.

Di setiap masanya, pasti ada harapan baru, benih-benih yang mulai ditanam dan tumbuh. Benih-benih yang siap survive di tengah gersang, panas dan kehausan. Mereka melingkar, bersolidaritas, dan bersama tumbuh. Mencoba melanjutkan tumbuh dan hidup seperti tumbuhan sebelumnya. Berharap berbunga dan memberi warna di hamparan pasir yang gersang dan berwarna krem. Setidaknya berbunga dan tumbuh.

Tubuh kita yang layu dan mati akan memberikan energi bagi tubuh-tubuh selanjutnya, bagi tumbuhan-tumbuhan selanjutnya. Untuk berbunga dan melanjutkan harapan-harapan selanjutnya. Tidak ada yang sia-sia dari kita yang masih punya harapan dan terus berharap. Jika harapan itu tidak tumbuh di kehidupan kita sekarang. Mungkin akan berbunga di kehidupan selanjutnya.

Sayangnya pembacaan/analisis saya belum dapat membuat saya berangkat ke Sleman :(

--

--

Arif Rizal
Arif Rizal

No responses yet